Pages

Flame

Blogger news

AD (728x90)

Diberdayakan oleh Blogger.

welcome

Blogger templates

Kamis, 17 Agustus 2023

KKN Kelompok 1 di Desa Merah Mata Kecamatan Banyuasin 1

Hallooo, saya Rama Janua Freza Npm 0221003P yang merupakan mahasiswa Stisipol Candradimuka Palembang yang saat ini mengikuti KKN di Desa Merah Mata, Kecamatan Banyuasin 1. Disini saya akan sedikit menceritakan kegiatan-kegiatan yang kami laksanakan kurang lebih selama 30 hari.

Baiklah, dari pembekalan KKN pertama kali kelompok kami bertemu dan berjumpa serta kenal satu sama lain dimulai dari sini Kamis, 13 Juli 2023 pukul 08.30 kami mengikuti pembekalan KKN yang bertujuan untuk landasan dasar kegiatan yang akan kami lakukan di lokasi KKN nanti.



setelah pembekalan KKN kami melanjutkan kunjungan perdana ke Desa Merah Mata menemui Kepala Desa Merah Mata untuk berkenalan dan menyampaikan maksud dan tujuan melakukan kegiatan KKN di Desa Merah Mata.

Minggu, 16 Juli 2023 kelompok kami menetap di posko yang letaknya tidak berjauhan dengan kantor Kepala Desa. di posko itulah dimana kami merasakan kebersamaan yang begitu terasa dimulai dari cerita keluh kesah kehidupan, perkuliahan maupun percintaan. Posko ini juga merupakan tempat ternyaman kami untuk istirahat dari lelahnya kegiatan-kegiatan yang kami lakukan selama KKN. Posko ini adalah tempat yang tidak akan kami lupakakan sampai kapanpun karena banyak cerita dan kenangan manis yang kami rasakan disini.


selama KKN di Desa Merah Mata ini, kami melakukan program kerja dan melaksanakan seminar yaitu 1. Dari Desa Merah Mata  ( The Grand Seminar pengabdian kepada masyarakat di desa merah mata " produksi hilir kampung laos sebagai pioneer digital society aspek ekonomi di desa merah mata di kecamatan banyuasin 1, kabupaten banyuasin") 2. SMAN 3 Banyuasin I ( seminar digital society "pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja yang layak di kecamatan Banyuasin 1, kabupaten banyuasin") 3. MA Nuruzhulam (seminar entrepreneurship communication "its time to build a young entrepreneurial character").



selain melakukan seminar di lokasi KKN, kami juga melakukan banyak sekali kegiatan di Desa Merah Mata antara lain membantu UMKM, membantu masyarakat untuk menyiapkan kegitana hari Kemerdekaan, mengikuti lomba-lomba hari Kemerdekaan dan masih banyak lagi yang akan panjang jadinya apabila dijelaskan satu persatu.



terimakasih yang tak terhingga kami ucapkan kepada Kepala Desa Merah Mata dan Masyarakat desa Merah Mata yang telah menerima kami dengan sangat baik, banyak kenagan indah yang akan selalu kami kenang selama di desa Merah Mata. Harapan kami semoga desa Merah Mata semakin maju dan jaya serta sejahtera semua masyarakatnya. 
dan terimaksih yang tak terhingga juga kami ucapkan kepada Dosen Pembimbing Lapangan kami, ibu Sumarni Bayu Anita S.Sos, M.A, CPR. terimakasih atas bimbinganya yang sangat tulus ikhlas dari hati, semoga kebaikan Ibu menjadi ladang pahala untuk Ibu dan Kelurga. Aamiin YRA.

Rabu, 04 Desember 2013

daerah yang memecah menjadi kabupaten pantai timur

Kabupaten Pantai Timur

Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kabupaten ini meliputi :
Ibukota kabupaten ini adalah Tulung Selapan.

Topografi Daerah


Topografi Kabupaten OKI secara umum merupakan datatran rendah dengan ketinggian rata-rata 10 mdpal. Lokasi tertinggi berada di daerah Bukit Gajah kecamatan Tulung Selapan, dengan titik ketinggian sekitar 14 mdpal, sedangkan daerah terendah terletak di kawasan timur yang termasyuk di wilayah Kecamatan Tulung Selapan juga, dengan rata-rata ketinggian sekitar 6 mdpal.Berdasarkan tingkat kemiringan, wilayah Kabupaten OKI dapat dibedakan menjadi daerah dengan topografi datar sampai landai dengan tingkat kemiringan antara 0 – 2%, dan daerah dengan topografi bergelombang dengan tingkat kemiringan berkisar antara 2 – 15 %. Sebagian besar daerah OKI merupakan daerah datar sampai landai, sedangkan daerah yang bergelombang hanya dijumpai di beberapa lokasi di wilayah Kecamatan Mesuji. Lempuing dan Kecamatan Lempuing Jaya.

Pulau Maspari


Pulau Maspari adalah sebuah pulau indah yang terletak di Desa Sungai Lumpur Kecamatan Tulung Selapan. Perjalanan menuju Pulau Maspari apabila ditempuh dari Kota Palembang dapat melalui 2 cara. Alternatif pertama yakni menggunakan jalur air yg langsung dari perairan Sungai Musi, tepatnya melalui BKB (Benteng Kuto Besak) atau dermaga dekat Jembatan Musi naik kapal speed dengan motor tempel menelusuri Sungai Musi menuju Upang dan jalur Laut Selat Bangka ke arah Timur Sumatera Selatan langsung menuju Pulau Maspari dalam waktu lebih kurang 6 jam. Alternatif berikutnya yakni melalui jalur darat menyusuri Sungai Lumpur, dari Kota Palembang menuju Kecamatan Tulung Selapan-OKI lebih kurang 2 jam, kemudian disambung dari Kecamatan Tulung Selapan-OKI dengan kapal speed motor tempel langsung menuju Pulau Maspari dengan jarak tempuh lebih kurang 4 jam perjalanan air.

Bukit Batu


(Bukit Batu dan Legenda Si Pahit Lidah) Bukit Batu atau Batu Gajah merupakan situs budaya yang menjadi destinasi wisata sejarah di Kabupaten OKI. Lokasi wisata di Desa Bukit Batu Kecamatan Pangkalan Lampam ini menawarkan wisata sejarah yang memukau yaitu tentang sosok manusia sakti yang melegenda bagi masyarakat Sumatera Selatan bernama “Serunting Sakti atau Si Pahit lidah”. Menurut kepercayaan masyarakat Sumatera Selatan, Si Pahit Lidah selalu meninggalkan kenangan yang kemudian menjadi sebuah situs atau pembuktian bahwa dia pernah ada di wilayah tersebut. Sampai saat ini situs peninggalan Si Pahit Lidah ini tetap ada dan asri di Desa Bukit Batu Kecamatan Pangkalan Lampam seperti batu lesung, batu pengantin dan batu gajah. Situs ini kerap banyak sekali dikunjungi oleh wisatawan dalam dan luar negeri. Masyarakat setempat menjaga dan memelihara situs-situs ini dan tidak berani mengganggunya karena dipercaya akan membawa malapetaka

Danau Teluk Gelam


Danau Teluk Gelam menawarkan pesona alam yang menawan. Danau yang terletak di pinggir jalan lintas timur Sumatera sekitar 92 km di sebelah tenggara kota Palembang itu airnya cukup tenang. Meski sedikit dipenuhi rumput air, danaunya bisa digunakan untuk olah raga dayung dan jet ski.
Di lokasi danau ini, pengunjung bisa berolahraga air, mandi, berenang, memancing, atau sekedar berkeliling. Angin yang berembus semilir menciptakan gelombang-gelombang kecil di permukaan air danau yang bening membuat suasana terasa tenang. Di tengah danau terdapat daratan yang ditumbuhi ribuan pohon Gelam (Melaleuka leucadendron) dengan daun-daunnya yang mungil berwarna hijau muda.
Danau ini terletak di Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel).
Danau Teluk Gelam dapat dicapai melalui jalan lintas timur Sumatera. Dari kota Palembang melalui jalan raya yang menuju ke arah Lampung dengan menggunakan kendaraan pribadi atau carteran.
Untuk masuk ke objek wisata, setiap mobil dikenakan retribusi Rp 4.000,- dan sepeda motor Rp 2.000,-. Sedangkan untuk setiap pengunjung dihitung per kepala dengan tarif Rp 2.000,- untuk orang dewasa dan Rp 1.500,- untuk anak-anak.
Bagi yang ingin hanya sekedar menonton, di tempat ini disediakan tribun untuk penonton. Selain itu, di tempat ini terdapat hotel dan pemandu wisata. Tidak jauh dari Danau Teluk Gelam, terdapat 34 rumah panggung kayu bertipe 45 dan 70 yang dibangun dengan metode knock down (bongkar pasang). Rumah-rumah ini disewakan sehingga bisa untuk menginap atau beristirahat. Suasana rumah masih alami, sehingga pengunjung yang menginap akan merasakan seperti tinggal di perkampungan.
Bagi pengunjung yang ingin menyewa jet-ski tarifnya Rp 300.000,- per jam, sedangkan speed boat Rp 150.000,- per jam.

Rumah Seratus Tiang


Rumah Seratus Tiang (Rumah dengan Seratus Tiang Penyangga) Berawal dari Pangeran Rejed suku Rambang yang merantau ke Komering meminangkan putranya seorang puteri dari suku Kayuagung. Dalam adat suku Kayuagung, apabila ingin meminang seorang puterinya harus menempatkan putri pada tempat yang layak. Orang tua Putri yaitu Pangeran Ismail meminta Pangeran Rejed untuk membangunrumah besar yang dibangun dari kayu besi (onglen) dengan tiangnya harus berjumlah seratus tiang dengan kayu serumpun kayu onglen dengan ornamen yang harus semuanya diukir-ukir timbul 3 dimensi maupun ukiran dalam bentuk lukisan. Oleh Pangeran Rejed didatangkanlah arsitek dari Cina dan juga dari Arab untuk membangun rumah tersebut. Konon pembangunan rumah ini tidak selesai dalam waktu sepuluh tahun karena ahli atau arsiteknya tidak kuasa meneruskan dan selalu berganti-ganti. Akhirnya pada tahun 1811 atau pada abad 18, selesailah pembangunan rumah ini dengan seratus tiangnya dan ornamennya meskipun tidak sesuai dengan harapan Pangeran Rejed.