Nama Kayuagung secara umum berasal dari sebuah sejarah, dimana pada
zaman dahulunya, daerah kota kayuagung terdapat pohon-pohon yang
berukuran besar, bahkan ada yang sampai berdiameter 4 meter , kemudian
disimpulkanlah oleh para petua Pohon itu berarti Kayu sedangkan Besar
Itu Agung. mungkin andapun secara tidak sengaja pernah melihat pohon
berukuran besar di kota anda, kemungkinannya itu merupakan pohon
kayuagung, tapi bukan berarti setiap pohon yang besar itu merupakan
pohon kayuagung, ciri khas pohon Kayuagung itu berukuran besar memiliki
urat pohon yang timbul dan memiliki akar yang besar dan menjular, selain
itu juga terdapat akar yang menjular dari atas kebawah, jadi dari
sebuah pohonlah nama dari kota kayuagung itu.
Kecamatan Kota Kayuagung terdiri atas 11 kelurahan ; yaitu Kelurahan
Kayuagung (asli ), Perigi, Kutaraya, Kedaton, Sukadana, Mangunjaya,
Sidakerda, jua-jua, Cintaraja, dan Tanjung Rancing, Serta 14 desa ;
yaitu Desa Buluh Cawang, Lubuk Dalam, Banding Anyar, Anyar, Muara Baru,
Kijang Ulu,Celika, Tanjung Menang,Tanjung Serang, Serigeni Baru,
Serigeni Lama, Arisan Buntal dan Tanjung Lubuk. Bagian tersebut penutur
Bahasa Kayuagung berada di wilayah Kecamatan Kota Kayuagung, Kabupaten
Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Wilayah ini merupakan
ibukota Kabupaten OKI. Penduduk utama penuturan Bahasa Kayuagung
tergabung dalam suatu wilayah yang disebut morge siwe ( marga sembilan
); yaitu sembilan kelompok masyarakat setingkat desa/ kelurahan di era
sekarang. Sembilan marga tersebut adalah Kelurahan Kayuagung ( asli ),
Perigi, Kutaraya, Kedaton, Sukadana, Paku, Mangun jaya, Sida kersa, dan
jua-jua. Dengan demikian dari 11 kelurahan yang ada di kecamatan Kota
Kayuagung, dua di antaranyalah yang bukan menjadi penduduk penuturan
bahasa Kayagung, yaitu Kelurahan Kayuagung (asli) dan Tanjung Rancing.
Selain di wilayah Kota Kayuagung Bahasa Kayuagung juga ada di wilayah
lempuing dan Mesuji (masih di Kabupaten OKI). Hal ini bisa di maklumi
karena berdasarkan sejarahnya wilaya Lempuing dan Mesuji merupakan jalur
kedatangan orang-orang Kayuagung dari Lampung.
Di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terdapat beberapa
daerah, di antaranya adalah bahasa Kayuagung, Komering, Pedamaran,
Melayu Palembang, Jawa, dan beberapa bahasa atau dialek lainya. Bahasa
Indonesia juga dipergunakan secara luas, selain bahasa seperti bahasa
Inggris dan Arab Yang penggunananya sangat terbatas. Kabupaten Ogan
Komering Ilir ( OKI) beribukota di Kayuagung. Berdasarkan sejarahnya,
wilayah ini didukung oleh apa yang oleh masyarakat setempat disebut
dengan morge siwe ( atau Sembilan Marga). Marga di seantero Sumatera
Selatan dikenal dengan suatu kawasan yang dahulunya setara di atas desa/
kelurahan. Saat ini wilayah morge siwe berada di bawah pemerintah
administrasi Kecamatan Kota Kayuagung. Sembilan marga tersebut adalah
Kelurahan Kayuagung (asli), Perigi, Kutaraya, Kedaton, Sukadana, Paku,
Mangun jaya, Sidakersa, dan jua-jua.
Kayuagung ibukota dari Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan
Pemerintah Daerah Tingkat II di Sumatera Selatan yang luasnya sekitar
21.469,90 kilometer persegi yang secara geografis terletak antara 104
2'-106 o' derajat Bujur Timur dan 4o 30'-4o 15 derajat Lintang Selatan.
jumlah penduduk dalam sensus 2010 mencapai kurang-lebih 71.667 ribu jiwa
lebih, mayoritas penduduknya beragama Islam.
Iklim di Kayu Agung, Ibu Kota Kabupaten Ogan Komering Ilir tergolong
dalam Tropik Basah dengan curah hujan rerata tahunan > 2.500 mm/tahun
dan jumlah hari hujan dan hari hujan rata-rata > 116 hari/tahun.
Musim kemarau umumnya berkisar antara bulan Mei sampai Oktober setiap
tahunnya, sedangkan musim penghujan berkisar antara bulan November
sampai bulan April. Penyimpangan musim biasanya terjadi sekali dalam
lima tahun, berupa musim kemarau yang lebih panjang dari musim
penghujan, dengan rata – rata curah hujan lebih kurang 1.000 mm/tahun
dengan rata-rata hari hujan 60 hari/tahun.
sumber : http://id.wikipedia.org
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar